EKSPLORASI MOTIF ANYAMAN TRADISIONAL TEMPAT MAMA SIRIH WARISAN BUDAYA LOKAL DESA TULLENG KECAMATAN LEMBUR KABUPATEN ALOR

Authors

  • Dian Regina Tamara Plaimo Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tribuana Kalabahi Author
  • Jellian Padalani, Dermolinda Maipan, Devita T. Mabilehi, Halena Muna Bekata, Dewi S. Maleikari, Dematrius Prabila, Petrus Mau Tellu Dony Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tribuana Kalabahi Author

Keywords:

Traditional Wicker Motif, Mama Betel Place, Cultural Heritage

Abstract

The purpose of this study was to present the Exploration of Traditional Wicker Motifs of Mama Betel Place as Local Cultural Heritage of Tulleng Village, Lembur District, Alor Regency. The research technique used in this research is descriptive qualitative, interviews with community leaders Mr Imanuel Bailafa and Isak Samau in Tulleng Village, Lembur District, Alor Regency. The results of this study indicate that the people of Tulleng Village have a culture that is still maintained until now, this is indicated by the existence of a woven betel nut mama place as a Local Cultural Heritage of Tulleng Village, Lembur District, Alor Regency, which is usually used in traditional ceremonies, proposing or asking in a marriage. It has its own uniqueness and each of the motifs has a meaning

References

A.M. Rahmat (1991). Tradisi Indonesia Sebagai warisan Budaya. Lembaga Kebudayaan Indonesia Serikat

Bogdam dan Biglen (2013). Pembinaan Prestasi Ekstrakurikuler Olahraga Di SMA Karangan Kota Serang. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr

Bogdam dan taylor (1975). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya Djaeni dan Soediro (1991). Batik Indonesia. Pustaka Sinar Harapan

Galla (2001). Warisan Budaya Dan Pembangunan. Pustaka Pelajar

Irwan Abdulah (2006). Kontruksi Dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

J.J. Hoenigman. Mengaplikasikan Teknis Anyaman Pada Busana Muslim Bergaya Casual Sporty. https://jurnal.isbi.ac.id

Mulyono (1992). Motif Tradisional Indonesia. Jakarta , Jambatan

Petrus Mau Tellu Dony (2023), Sejarh pemerintahan Mataru Selatan Kecamatan Mataru Kebupaten Alor AFADA: jurnal pengabdian pada masyrakat. https://jurnal.iaihnwpancor.ac.id/index.php/afada/article/view/11502986-0997.

Petrus Mau Tellu Dony Dkk. (2025) Sejarah Pemerintahan Desa Padang Panjang Kecamatan Alor Timur Kabupaten Alor

Petrus Mau Tellu Dony Dkk. (2025) Sejarah Suku Katefangwa Beserta Maknanya Di Desa Tasi Kecematan Lembur Kabuaten Alor

Petrus Mau Tellu Dony Dkk. (2025) Sejarah Suku Katefangwa Beserta Maknanya Di Desa Tasi Kecematan Lembur Kabuaten Alor

Petrus Mau Tellu Dony Dkk, (2025) Sejarah Pembuatan Mesbah Atau (Dor) Di Kelurahan Moru Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor

Petrus Mau Tellu Dony Dkk, (2025) Keberagaman Kehidupan Masyarakat Desa Lakwati Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor

Rahardjo (2003). Motif-Motif Tradisional Dalam Kesenian Indonesia. Yogyakarta: Kanisius Soedjati Djiwandono (1983). Bentuk-Bentuk Gambar DalamKesenian Tradisional Indonesia.

Jakarta, Grafiti

Soeharto (1984). Kebudayaan Indonesia: Sumber Dan Arah Perkembangannya. Pustaka Sinar Harapan

Suryanti (1996). Motif Tradisional Indonesia Sebagai Warisan Budaya. Terbitkan Tahun 2015, PT Rineka Cipta

Wihardi (1979). Anyaman Dalam Kesenian Tradisional Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Zuriah, Nurul (2009). Metode Penelitian Sosial Dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Askara

Downloads

Published

2025-11-12

How to Cite

EKSPLORASI MOTIF ANYAMAN TRADISIONAL TEMPAT MAMA SIRIH WARISAN BUDAYA LOKAL DESA TULLENG KECAMATAN LEMBUR KABUPATEN ALOR. (2025). Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Kearifan Lokal, 3(2), 319-325. https://lawinsight.net/index.php/JIPEKEL/article/view/369